Pasoepati Solo boleh disebut sebagai suporter sepakbola paling kreatif dan sportif di wilayah Pulau Jawa. Sistem pengelolaan organisasi suporter ini sendiri juga sangat rapi dan terstruktur. Mereka selalu menyajikan aksi atraktif saat pertandingan yang sangat menghibur, Diambil dari kepanjangan "Pasoekan Soeporter Solo Sedjati", Pasoepati tidak segan meminta maaf secara terbuka apabila mereka melakukan aksi yang dinilai rusuh. Contohnya adalah permintaan maaf yang dilakukan secara terbuka bulan Oktober 2014 lalu setelah aksi melawan Martapura FC yang dianggap anarkis.
Nama Pasoepati sendiri identik dengan Mayor Haristanto, sosok legendaris di dunia suporter sepakbola Indonesia. Sang "Mayor" adalah sosok yang melatarbelakangi berdirinya Pasoepati serta tiga kelompok suporter lainnya The Macz Man (PSM Makassar), Asykar Teking (PSPS Pekanbaru), dan Persmanisti (Persma Manado).
Pasoepati, Suporter Persis Solo
Pasoepati merupakan sebutan bagi suporter sepakbola asal kota Solo, Jawa Tengah. Saat ini Pasoepati menjadi pendukung fanatik klub Persis Solo.
Pasoepati berdiri pada tanggal 9 Februari 2000 silam. Nama suporter asal kota Bengawan tersebut awalnya merupakan kepanjangan dari Pasukan Soeporter Pelita Sejati. Kepindahan klub Pelita Jaya ke kota Solo yang kemudian berganti nama menjadi Pelita Solo mendapat sambutan yang luar biasa dari publik Solo. Hadirnya klub Pelita Solo benar-benar membangkitkan antusias penggila bola di Solo yang rindu akan hadirnya tim sepakbola level atas Liga Indonesia selepas bubarnya Arseto Solo.
Lahirnya Pasoepati tak lepas dari buah pikiran budayawan dan praktisi periklanan asal Solo yang bernamaMayor Haristanto yang kemudian menjadi presiden Pasoepati yang pertama. Pria kelahiran Wonogiri, 15 Mei 1959 yang akrab dipanggil pak Mayor ini memang terkenal memiliki pemikiran dan ide-ide yang brilian. Anak keempat dari pasangan Kapten Kastanto Hendrowiharso dan Sukarni ini berani menuangkan ide-idenya yang di mata orang merupakan hal yang mustahil namun pak Mayor mampu mewujudkannya menjadi sesuatu yang luar biasa. Mayor Haristanto selain sebagai penggagas lahirnya suporter Pasoepati, beliau juga turut andil akan lahirnya beberapa kelompok suporter antara lain: The Macz Man ( pendukung PSM Makassar ), Asykar Teking( pendukung PSPS Pekanbaru ), Persmanisti ( pendukung Persma Manado ), dan Slemania ( pendukung PSS Sleman ). Mayor Haristanto mengukir prestasi yang gemilang dengan meraih empat penghargaan rekor MURI. Penghargaan tersebut berhasil diraih adik kandung dari penulis dan pendiri komunitas Epistohotik Indonesia,Bambang Haryanto setelah beliau menciptakan beberapa rekor. Pak Mayor saat ini menjabat sebagai presidenRepublik Aeng-Aeng yang merupakan sebuah perkumpulan kelompok seniman budaya Solo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar