Minggu, 04 September 2016

Anggota Jak Mania Meninggal

Tragedi 13 Mei 



Muhammad Fahreza, 16 tahun, datang ke Senayan untuk menonton pertandingan sepak bola pada Jumat (13/5). Tapi, alih-alih berbagi kisah laga Persija Jakarta VS Persela Lamongan 

Kronologi kematian Fahreza itu diceritakan oleh sang kakak Yayat dan Suyatna. Mereka bertiga berangkat untuk menonton pertandingan sepak bola di stadion GBK yang akan menjadi tempat pertandingan antara Persija melawan Persela.  Fahreza dan saudaranya adalah fans dari Persija. Mereka sendiri menceritakan berangkat dari Jagakarsa Jakarta Selatan. Selepas Isya mereka berencana menonton pertandingan tersebut. Sesampainya di stadion, Fahreza dan kakaknya serta dua orang temannya langsung menuju sektor 8 untuk menyaksikan pertandingan. Pada saat yang bersamaan, ternyata ada kerusuhan di sektor 12. Fahreza kemudian terpisah dari rombongan karena panik. “Kita semua tidak tau keberadaan Fahreza karena dia panik dan terus berlari.
 Muhammad Fahreza meninggal dunia, Minggu (15/5/2016) pukul 08.00. Ia meninggal di RS Marinir Cilandak akibat luka benda tumpul di kepala.

Fahreza tewas diduga akibat penganiayaan oleh anggota polisi saat pertandingan Persija lawan Persela di Gelora Bung Karno, Minggu (13/5/2016).
Aksi Simpatiik Jak Mania Mengadakan Aksi Tabur Bunga Di Gelora Bung Karno

Ribuan suporter Persija Jakarta, The Jakmania, menggelar aksi tabur bunga sebagai aksi simpatik atas meninggalnya salah satu anggotanya, Muhammad Fahreza, Minggu (15/5/2016) di Rumah Sakit Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
Fahreza meninggal setelah sebelumnya mengalami luka pukul di bagian kepala dan punggungnya yang kabarnya disebabkan oleh tindakan pihak kepolisian saat pertandingan Persija melawan Persela, Jumat (13/5/2016) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dari pantauan SuperBall.id, kelompok suporter yang lahir pada tahun 1997 ini membawakan spanduk yang berisi pesan turut berduka cita atas meninggalnya remaja berusia 16 tahun itu.
Selain spanduk dan bunga, The Jakmania juga membawa lilin dalam aksi tersebut.
Tidak hanya pria dan wanita dewasa yang ikut serta dalam aksi yang digelar mulai pukul 20.00 WIB itu tetapi ada juga anak balita yang turut hadir.
The Jakmania dengan tenang duduk di depan sektor 12 atau pintu 7 yang merupakan tempat terjadinya pemukulan yang dilakukan pihak kepolisian kepada Fahreza.
The Jakmania juga menginginkan agar kasus ini bisa diusut tuntas agar ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti ini.
Sebelum berakhir, suporter yang identik dengan warna oranye itu juga melakukan doa bersama agar arwah almarhum bisa diterima di sisi Tuhan,Amin Amin Amin... 






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar