Senin, 15 Agustus 2016

Suporter Persija Jakarta




Basis Fanss : The Jak Maniaa 

Pempin Jak Mania : Richard Ahmad 


Sejarah Terbentuknya Jak Mania


Jakmania atau nama lengkapnya The Jakmania merupakan kelompok suporter dari kesebelasan sepakbola Persija Jakarta. Jakmania sudah berdiri sejak Ligina IV tepatnya pada tanggal 19 Desember 1997.  Ide berdirinya The Jakmania, pertama kali dicetus oleh manajer Persija waktu itu adalah Diza Rasyid Ali. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Sutiyoso sendri menjabat sebagai pembina Persija Jakarta. Ia sangat menyukai sepak bola, kecintaannya pada sepakbola inilah, membuat ia ingin membangkitkan dan menghidupkan kembali sepakbola di Jakarta baik tim maupun pendukung atau supporter.

The Jakmania mempunyai markas atau sekretariat di Stadion Lebak Bulus. Di sinilah biasa digunakan para The Jakmania untuk melakukan kegiatan kumpul bersama guna membahas perkembangan The Jakmania serta laporan – laporan dari setiap bidang kepengurusan The Jakmania, tak lupa di markas inilah mereka melakukan pendaftaran atau registrasi anggota baru The Jakmania.
The Jakmania beruntung mempunyai Edi Supatmo yang pada waktu itu menjabat sebagai humas Persija Jakarta. Ia berhasil menciptakan lambang bagi The Jakmania yaitu sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Lambang tersebut masih dipertahankan dan selalu diperagakan hingga sekarang karena merupakan symbol jati diri Jakmania.


Anggota
Pada awal terbentuknya organisasi The Jakmania, anggotanya hanya berjumlah 100 orang, dengan pengurusnya sebanyak 40 orang. Berkat keahliannya dalam mengurus organisasi, para pengurus The Jakmania menemukan ide cemerlang untuk menambah anggota The Jakmania. Momentum itu tidak lain adalah saat Tim Merah Putih Indonesia berlaga jelang Piala Asia. Mereka membagikan formulir kepada penonton di luar Stadion Gelora Bung Karno. Berkat kegiatan ini, banyak orang mendaftar sebagai anggota The Jakmania dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat 30.000 anggota lebih yang menjadi The Jakmania. Makin banyaknya anggota membuat pengurus perlu membentuk kordinator wilayah, dan melihat data anggotanya yang ada saat ini maka terbentuklah 50 konwil ( kordinator wilayah).

Kepengurusan
Adalah Gugun Gondrong yang merupakan salah satu sosok yang paling ideal untuk memimpin The Jakmania. Dipilihnya Gugun Gondrong karena ia figur yang dikenal masyarakat banyak, walaupun Gugun Gondrong dari kalangan artis tetapi ia ingin disamakan dengan yang lainnya, tidak ada perbedaan diantara anggotanya, semuanya sama tidak ingin perlakukan khusus atau berlebihan diberikan kepadanya.

Seiring berjalannya waktu, kepengurusan Gugun Gondrong pun berakhir. Dan ia digantikan oleh Ir. T. Ferry Indrasjarief atau biasa disapa dengan Bung Ferry. Bung Ferry menjabat untuk periode 1999 – 2001. Keberhasilannya dalam mengolah organisasi ini menjadi lebih baik membuat ia terpilih dan dipercaya kembali untuk memimpin The Jakmania, untuk periode 2001 – 2003, 2003 – 2005.

Keberhasilannya memimpin The Jakmania selama 3 periode ini menuai banyak kesuksesan. Maklum saja, Ir. T. Ferry Indrasjarief atau Bung Ferry ini memang dibesarkan dalam kegiatan organisasi dan Bung Ferry ini pernah menjadi anggota supporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania
Setelah kepemimpinan Bung Ferry, The Jakmania mengadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih ketua umum baru The Jakmania periode 2005 – 2007. Akhirnya setelah melalui proses yang agak panjang, terpilihlah Hanandiyo  Ismayani atau biasa disapa dengan Bung Danang.

                                                " Jak Angel Sejati "




Acungan dua jempol layak diberikan pada JakMania. Meski lebih dikenal sebagai kelompok suporter Persija Jakarta, sebagian dari "pasukan oranye" ini juga menampakkan batang hidung di Kalimantan Timur.

Kedatangan mereka ke Kalimantan Timur jelas bukan demi mendukung Persija Jakarta, karena yang ada di sana saat ini hanya Pekan Olahraga Nasional. Dan keberadaan JakMania di sana tak lain dan tak bukan adalah untuk mendukung kontinger asal Jakarta.

Misalnya saja seperti yang terjadi saat tim basket putra Jakarta melakoni partai final melawan Jawa Tengah. Dalam GOR Serbaguna di Stadion Sempaja, satu tribun diisi oleh pasukan oranye ini.

Diiringi tetabuhan, mereka menyanyikan lagu-lagu khas sebagai bentuk dukungan, yang disertai juga dengan koreografi menarik. Bahkan tak jarang, gaya mereka diikuti oleh suporter tuan rumah.

Berjumlah 350 orang, suporter ini berangkat ke Kalimantan menggunakan kapal laut. Sebanyak 100 personel di tempatkan di Balikpapan, sisanya di Asrama Yonif 611 Awang Lok Samarinda.

Saat ditemui Ketua Harian The Jak, Larico Ranggamone, mengatakan rencana keikutsertaan anggotanya ini dalam Pekan Olahraga Nasional sudah dilakukan sejak enam bulan lalu.

"Ini semata-mata karena bentuk kecintaan kami pada Jakarta. Hanya ini yang bisa kita lakukan untuk Jakarta," terangnya.

Rico juga menambahkan, kesemua anggotanya yang ikut merupakan anggota aktif The Jak. Yang bahkan saking setianya sama Jakarta, seorang anggota yang bernama Herman rela meninggalkan usahanya dan memboyong keluarganya demi mendukung tim yang kini menduduki posisi kedua tersebut.

Senada dengan Herman, Dwi Putra yang juga ikut rombongan, mengaku dengan tulus mendukung kota tercintanya ini.

"Sebagai warga Jakarta, ya seneng bisa dukung langsung DKI," singkatnya.


i
t

Tidak ada komentar:

Posting Komentar